FILOSOFI RANDANG
Rendang begitu identik dengan Minangkabau, karena rendang adalah salah satu kekayaan budaya kuliner yang sudah ada sejak dahulu dan bertahan hingga sekarang.
Bagi masyarakat Minangkabau, rendang memiliki posisi terhormat, sehingga memiliki makna dan filosofi dibaliknya. Rendang memiliki filosofi dengan bahan-bahan dan bumbu dalam rendang, yang menggambarkan musyawarah dan mufakat dalam masyarakat Minangkabau.
FILOSOFI RANDANG
DAGING
Daging melambangkan niniak mamak (paman) dan bundo kanduang (ibu). Hal ini menggambarkan mereka akan memberikan kemakmuran pada anak dan kemanakan.
FILOSOFI RANDANG
KELAPA
Kelapa (Karambia) melambangkan kaum intelektual (cadiak pandai). Karena mareka mampu merekatkan kebersamaan kelompok maupun individu
FILOSOFI RANDANG
CABAI
Cabai (lado) melambangkan alim ulama. Hal ini menggambarkan alim ulama yang tegas dalam mengajarkan nilai-nilai agama.
FILOSOFI RANDANG
BUMBU
Ketiga bahan diatas di ikat oleh Bumbu (pemasak) yang menggambarkan kelompok keseluruhan bermasyarakat Minangkabau.